Dalam kesempatan ini, lebih berbicara tentang topografi sebagai faktor pasif dalam pembentuk tanah. Yang dimaksud dengan topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebaginya) dan asteroid. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identitas jenis lahan. Relief adalah bantuk permukaan suatu lahan yang dikelompokkan atau ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitude) dari permukaan bumi (bidang datar) suatu bentuk bentang lahan (landform). Sedang topografi secara kualitatif adalah bentang lahan (landform) dan secara kuantitatif dinyatakan dalam satuan kelas lereng (% atau derajat), arah lereg, panjang lereng dan bentuk lereng.
Dalam kaitannyan dengan topografi dalam pembentukan tanah dapat ipahami sebagai berikut:
Topografi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mempergiat berbagai proses erosi air, sehingga membatasi kedalaman solum tanah, sebaliknya genangan air di dataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun, pengaruh iklim nibsi tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah.
Didaerah beriklim humid tropika dengan bahan induk tuff vulkanik, pada tanah yang datar membentuk tanah jenis latosol berwarna coklat, sedangkan di lereng pegunungan akan terbentuk latosol merah. Didaerah semi aris (agak kering) dengan bahan induk naval pada topografi datar akan membentuk tanah jenis tanah grumusol kelabu, sedangakan di lereng pegunungan terbentuk tanah jenis grumusol bewarna kuning coklat. Di lereng pegunungan yang curam akan terbentuk tanah dangkal. Adanya pengaliran air menyebabkan tertimbunya garam-garam dikaki lereng, sehingga di kaki gunung berapi didaerah sub humid terbentuk tanah berwarna kecoklat-coklatan yang bersifat seperti grumusol, baik secara fisik maupun kimianya. Dilereng cekung seringkali bergabun membentuk cekungan pengendapan yang mampu menampung air dan bahan-bahan tertentu sehingga terbentuk tanah rawang atau merawang.
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.
Topografi mempengaruhi proses pembentukan tanah dengan 4 cara :
1. Jumlah air hujan yang dapat meresap atau disimpan oleh massa tanah
2. Kedalaman air tanah
3. Besarnya erosi yang terjadi
4. Arah pergerakan air yang membawa bahan-bahan terlarut dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah
Relief atau topografi adalah merupakan faktor pembentuk dan pengubah sifat dan jenis tanah yang pengaruhnya dapat dibedakan sebagai berikut :
· Posisi singkapan batuan (out crops) terhadap matahari
· Posisi permukaan tanah terhadap penyinaran dan curah hujan
Sehingga dengan demikian komponen relief dan topografi yang menimbulkan efek terhadap pembentukan tanah adalah :
· Beda tinggi permukaan lahan (amplitude)
· Bentuk permukaan lahan
· Derajat kelerengan
· Panjang lereng
· Arah lereng
· Bentuk punggung lereng
Semua komponen relief atau topografi tersebut bersama elemen iklim secara tak langsung berkolerasi terhadap :
· Pelapukan fisik dan kimiawi batuan
· Transportasi (erosi) bahan terlapuk di permukaan tanah
· Translokasi (pemindahan secara gravitasi) atau euvasi dan podsolisi
· Deposisi dan sedimentasi atau illuviasi (penimbunan)
Dengan demikian efek langsung relief dan topografi terhadap tanah adalah pada :
· Tebal daging (solum) tanah
Solum tanah pada daerahlembah dan dataran akan lebih tebal dibandingkan solum tanah yang terdapat dipuncak bukit atau lereng terjal.
· Drainase tanah
Tanah didaerah lembah atau cekungan akan lebih jelek atau lambat dan sebaliknya untuk daerah-daerah berlereng lebih cepat atau baik.
· Satuan tanah
Jenis tanah yang perbedaanya ditentukan oleh regim kelembaban dan kelas drainase serta penciri oksida reduksi, sangat dipengaruhi oleh reliefatau topografi.
· Tingkat erodibilitas tanah
Semakin besar selisih tinggi, derajat kelerenga, dan panjang lereng maka semakin besar tingkat erodibilat tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar