Pada tahun 2001 banyak hal yang terjadi pada radja. Diawali dengan demo mereka yang diterima dengan baik oleh salah satu perusahaan rekaman pada saat itu. Materi lagu yang mereka ciptakan mampu membuat Universal Music Indonesia ingin menjalin kerjasama dengan radja. Mereka pun bekerjasama sehingga menghasilkan sebuah album perdana yang diberi judul “Lepas Masa Lalu“ dengan hitsnya “Biar Aku Menjagamu“. Disayangkan pada saat itu di dalam Universal Music Indonesia sendiri sedang ada masalah yang menyebabkan mereka harus gulung tikar sehingga album perdana radja tidak dapat didistribusikan dan dipromosikan secara maksimal. Apa boleh buat, album perdana ini tidak mengalami kesuksesan. Kegagalan yang dialami oleh band ini membuat mereka vakum dari kegiatan hampir selama 1 tahun. Hal ini membuat para personil berada dalam kondisi tidak nyaman, sehingga akhirnya 2 orang personil, yaitu Shuma dan Adit memutuskan untuk mengundurkan diri dari band yang mereka naungi. Sejak pertengahan 2002, Shuma dan Adit tidak lagi tercatat sebagai personil radja. Tinggal Ian dan Moldy yang bertahan meneruskan nasib band ini.Tahun pun berganti, awal tahun 2003, Moldy yang saat itu sedang pergi secara kebetulan bertemu dengan Indra seorang pemain bass yang dikenalnya melalui seorang teman Moldy yang bernama Wisnu. Dari sinilah cerita selanjutnya berawal. Moldy pada saat itu tanpa basa-basi mengajak Indra untuk bergabung dalam band radja, karena saat itu Indra masih menjadi pemain pada sebuah band cafe, ia tidak langsung mengiyakan ajakan Moldy tersebut. Pada saat yang sama Moldy pun meminta Indra untuk merekomendasikan drummer yang dikenalnya. Dari sinilah kemudian keluar nama Seno. Seno adalah sahabat lama Indra yang kebetulan saat itu menjadi drummer band cafe yang sama dengan Indra. Kemudian Moldy mengajak mereka berdua untuk bertemu. Melalui beberapa kali pertemuan dan latihan bareng di studio, Indra dan Seno kemudian tertarik untuk bergabung dengan Ian dan Moldy di radja. Bulan Mei 2003 mereka resmi bergabung, posisi radja berubah menjadi : Ian Kasela (vokalis), Moldy (gitaris), Indra (bassist), Seno (drummer). Ditahun yang sama mereka membuat demo. Karena sulit untuk bisa menembus perusahaan rekaman, mereka lalu sepakat untuk mengubah strategi dengan mencari donatur yang mau mendanai rekaman mereka. Usaha demi usaha dilakukan hingga membuahkan hasil. Melalui perkenalan Moldy dengan Pak Heru yang saat itu menginginkan Moldy memproduseri dan menciptakan lagu untuk bandnya, malah membuat radja dapat berkenalan dengan team Kwitang yang kemudian hari menjadi bagian terpenting bagi karir radja. Team Kwitang dipimpin oleh Bapak Isfan Fajar Satrio. Beliau dengan tulus dan ikhlas membantu radja dalam segala hal. Selain mendanai seluruh proses rekaman, beliau juga tanpa henti terus menyalakan semangat berjuang dalam diri keempat personil band ini. Melalui kerja keras dan kerjasama yang baik akhirnya sebuah master album telah siap untuk didistribusikan. Berbekal master yang mereka miliki, mereka kemudian mencari perusahaan rekaman yang mau bekerjasama dengan mereka untuk mendistribusikan album radja. Di sinilah kemudian Malta Music Indonesia mengambil peran dalam perkembangan karir radja. Malta Music Indonesia bersedia untuk bekerjasama dengan radja untuk mengedarkan album kedua radja yang bertajuk “Manusia Biasa“ dengan lagu hits “Cinderella“ dan “Jujur“. Sangat disayangkan, karena Malta Music Indonesia adalah minor label dalam perindustrian musik Indonesia, album kedua radja lagi-lagi tidak dapat diedarkan secara maksimal ke seluruh penjuru Indonesia. Hal ini membuat radja memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerjasama mereka yang saat itu berakhir pada tahun 2004. Lepas dari Malta Music Indonesia, radja lalu mencari mayor label yang mau menaungi mereka. Ternyata keberuntungan mulai berpihak kepada mereka berempat, pada akhir tahun 2004, mereka dipercayakan untuk menjadi grup band yang dinaungi oleh EMI Music Indonesia. Setelah bergabung dengan EMI Music Indonesia, radja langsung mengeluarkan album repackage dari album mereka sebelumnya, karena album kedua radja dinilai memiliki nilai jual yang bagus namun tidak terpromosikan saat itu. Tanpa membuang waktu lama, mereka pun meluncurkan album repackage yang diberi judul “Langkah Baru“ yang berisikan lagu-lagu mereka di album sebelumnya ditambah dengan 3 buah lagu baru, pada awal tahun 2005. Album ketiga radja ini sungguh diluar dugaan, perjualannya tidak hanya bagus, malah mampu melewati target penjualan saat itu. Lagu hits mereka “Jujur“ hampir setiap hari terdengar di mana-mana, nama para personil radja pun mulai dikenal oleh masyarakat. Album ketiga ini memang diluar prediksi mereka. Album ini membawa mereka merasakan kesuksesan dalam karir yang mereka bangun dengan airmata dan cucuran keringat, perlu diingat mereka dapat berhasil bukan tanpa kerja keras! Mereka telah melewati masa itu, masa sulit disaat tidak ada sebuah perusahaan rekaman pun yang mau mendengarkan lagu ciptaan mereka, saat mereka tidak memiliki harta untuk bertahan hidup, saat mereka tampil di atas panggung tanpa seorang pun yang memperhatikan mereka, semua kepahitan dan kegetiran itu telah mereka lalui. Jadi bukan tidak layak bila sekarang mereka dapat memetik hasil jerih payah yang sudah mereka lakukan. Album “ Langkah Baru “ membawa radja meraih Golden Award untuk penjualan kaset di atas 75.000 copy, Platinum Award untuk penjualan di atas 150.000 copy, Double Platinum Award untuk penjualan di atas 300.000 copy, Multi Platinum untuk penjualan kaset di atas 500.000 copy. Prestasi yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya ketika mereka mampu meraih semua penghargaan itu. Kesuksesan yang mereka raih tidak membuat mereka melupakan hasrat untuk berkarya. Pada tahun 2006 mereka pun meluncurkan album keempat mereka yang bertajuk “Aku Ada Karena Kau Ada“. Sekali lagi album inipun mendapat respon yang cukup baik dalam masyarakat Indonesia. Lagu-lagu radja semakin merakyat dalam masyarakat Indonesia baik di kota-kota besar maupun di pelosok daerah. Bahkan mereka pernah tampil menghibur masyarat Indonesia bagian timur seperti masyarakat di daerah Luwuk dan Papua. Tidak hanya di dalam negeri, mereka pun mampu memukau masyarakat negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei DDi awal tahun 2007, radja kembali masuk ke dalam studio rekaman untuk mengemas album terbaru mereka. Latihan sudah dilakukan, lagu sudah diciptakan, alat instrumen mereka sudah berbunyi, syair sudah dinyanyikan, tinggal kita mendengar album terbaru mereka yang keenam dan diberi tajuk “6 Untuk Semua“. Akankah album keenam yang mereka ciptakan di tahun keenam usia mereka ini semakin matang seperti usia mereka dan mampu meraih kesuksesan seperti album mereka sebelumnya ? Dapatkah radja terus menjadi radja seperti nama yang selalu setia melekat pada band ini? Mampukah radja terus menjadi radja dalam dunia musik negeri ini ? Semoga...arussalam, hal ini dibuktikan dengan beberapa kali mereka tampil menghibur di negara tetangga tersebut.
Beberapa penghargaan pun kembali mereka peroleh, salah satunya mereka peroleh dari ajang SCTV Music Awards yang menobatkan mereka sebagai “Band paling ngetop 2006“. Di penghujung tahun 2006, kembali mereka berkarya dengan turut berpartisipasi menciptakan album kerohanian yang diluncurkan pada saat bulan ramadhan. Album Rohani ini merupakan album kelima radja dan diberi judul “1000 Bulan“.
Tanggal 17 Maret 2008 bertepatan dengan hari Ulang Tahun radja yang ke-7, album yang ke-7 pula secara resmi direleased dengan title album “ Membumi “. Dengan beberapa kali take sound & record, akhirnya mereka berhasil mengemas album baru mereka. Di album terbaru ini aransemen musik yang mereka ciptakan sangat inovatif dan komunikatif dengan lirik-lirik lagunya yang lebih romantis. Memang kemasan album terbaru ini terdengar agak berbeda dengan album-album yang terdahulu, dengan karya cipta dan kreatifitas mereka yang sangat mumpuni, radja akan tetap selalu menjadi radja. Sesuai dengan judul album terbarunya, mereka ingin semua kalangan dapat menerima dan menikmati lagu-lagu radja dari yang terdahulu sampai yang terbaru, khususnya di album yang terbaru ini. Apalagi nama besar radja sudah semakin lekat di hati masyarakat. Berdasarkan itu pula mereka tidak ingin menjadi grup band yang tidak mensyukuri atas segala apa yang mereka miliki. Bagi mereka pengalaman yang sudah dilaluinya tentu tidak akan pernah mereka lupakan. Dengan perjuangan dan perjalanan yang tidak ringan dan mudah, mereka akan selalu tetap membumi. Salah satu harapan mereka yang terbesar adalah mempertahankan dan memperluas eksistensi mereka di belantika musik Indonesia dan semoga juga bisa dapat go international...Insya Allah...
Adalah suatu kebanggaan apabila di album yang terbaru ini dan album-album radja berikutnya akan booming, namun sudah menjadi suatu kepastian, bahwa segala sesuatunya tidak selalu berjalan dengan sesuai harapan dan itu tidak menutup kemungkinan bagi siapapun. Semoga dengan kreatifitas, kesabaran serta pengalaman yang mereka miliki akan menjadi buah karya yang spektakuler dan menjadi panutan bagi grup band lain maupun dari setiap individu personil radja...Insya Allah...
Pada tahun 2009, mereka kembali mengeluarkan album berupa THE BEST OF yang merupakan kumpulan lagu hits dari radja yang diberi nama SELALU ADA. Tahun 2010, mereka kembali mengeluarkan album daerah berjudul JOURNEY TO BANJAR yang didedikasikan untuk seniman-seniman yang ada di KALIMANTAN SELATAN.
Tahun 2010 ini juga Seno dan indra memutuskan keluar dari Radja yang berlaku tanggal 1 Mei 2010. Walaupun ditinggal dua personilnya, Radja tidak akan bubar. Mereka kemudian mencari personil baru sehingga didapat Ojie (bass). Viddin (drum), dan Aldy (keyboard). Setelah mendapat personil baru mereka kemudian merecycle album JOURNEY TO BANJAR dengan menambah dua lagu baru yaitu Maaf dal terus terang dengan nama album MAAF. sekarang radja mepromosikan single terbaru mereka yang merecycle lagu dari H. Rhoma Irama yaitu KEGAGALAN CINTA.
ALBUM-ALBUM :
- Lepas Masa Lalu (2001)
- Manusia Biasa (2002)
- Langkah Baru (2005)
- Aku Ada Karena Kau Ada (2006)
- 1000 Bulan (2006)
- Untuk Semua (2007)
- Membumi (2008)
- Selalu Ada (2009)
- Maaf (2010)
Bukannya asal Banjarmasin ya ?
BalasHapus